Foo Fighters – Wasting Light

Bagaimana rasanya jadi nomor satu di chart belasan negara? Bagaimana rasanya menjual 200.000 kopi lebih hanya dalam waktu satu minggu saja? Tanyakan kepada Dave Grohl dan kawan-kawannya di Foo Fighters, mereka akan tahu bagaimana rasanya. Untuk Dave Grohl sekalipun, ini adalah sebuah prestasi luar biasa. Dua puluh tahun lalu, ketika Nirvana merilis Nevermind, dengan produser yang sama (Butch Vig) Dave hanya merasakan posisi satu di tiga negara. Kali ini, dengan band yang diawali hanya oleh satu orang saja, Dave menikmati tiga Platinum dan tiga Gold dari enam negara termasuk Amerika Serikat.

Wasting Light dirilis April tahun ini dengan setidaknya tujuh musisi ikut membantu proses rekamannya, termasuk bassis Nirvana Krist Novoselic di track I Should Have Known. Album ketujuh ini merupakan album paling berani dari Foo, tengok track Bridge Is Burning dan White Limo misalnya, ada tiga riff gitar di sana dengan distorsi yang akan membuat siapapun terperangah. Lalu keputusan tepat ketika Dave memutuskan untuk berkolaborasi dengan Rami Jaffee (The Wallflowers) di track seperti Rope dan Walk serta dua track lainnya. Tanpa mengesampingkan kreatifitas Dave dalam meramu album, jujur saja tanpa kehadiran Jaffee album ini hanya akan terlihat sebagai sebuah band yang sedang bersenang-senang.

Selebihnya, setiap track dalam Wasting Light adalah sesuatu yang saling memisahkan diri namun seperti diikat oleh karakter Foo yang Dave bangun dalam enam album sebelumnya. Foo bukan band main-main seperti yang orang bicarakan di awal karir mereka, kemampuan Dave untuk menulis lagu jauh diluar perkiraan. Track favorit saya White Limo, dan Wasting Light sudah pasti salah satu rilisan terbaik tahun ini. Grammy? Who give a fuck, not even the Foos themself, but they are obviously the strongest nominee.