Sejak awal sudah tertarik dengan premis Rabies yang diklaim sebagai film horror-thriller pertama buatan Israel. Sepasang kakak beradik yang kabur ke cagar alam. Di sana sang adik perempuan terkena booby trap seorang psikopat. Sang kakak laki-laki berusaha mencari pertolongan.
Kisah menjadi kusut ketika sepasang suami istri penjaga cagar alam dan Bubba, anjing german shepherd peliharaan mereka, 2 orang polisi, dan 4 orang muda mudi pemain tenis terseret dalam permasalahan ini.
Yang harus digarisbawahi ini bukan tipikal film seperti yang kita perkirakan. Film karya duo sutradara Aharon Keshales (@aharon1keshales) dan Navot Papushado (@navotp) ini menabrak pakem genre horror-thriller-slasher yang berlaku pada umumnya. Dengan berani mereka ‘menghancurkan’ kaidah yang selama ini berlaku pada film-film seperti Friday the 13th, The Texas Chainsaw Massacre. Hasilnya Rabies jadi sebuah film gore dibalut dialog menggelitik di sana sini dengan plot penuh kejutan dan digenapi ending yang tidak biasa.
Dengan formula seperti ini, hampir sepanjang pemutaran film ini di iNAFFF11, terdengar tawa, jeritan, dan sorak penonton. Bisa dibilang Rabies berhasil memicu orgasme berjamaah bagi penggila film horror-thriller-slasher. Oya, yang menarik semua casts memperoleh jatah peran yang seimbang. Jadi bisa dibilang tidak ada pemeran utama.
Kalau bisa dirangkum sepertinya sang filmmaker ingin menyampaikan pesan pada penonton: “Orang(-orang) yang salah di tempat yang salah pada waktu yang salah”.
Cari film ini.